Senin, 16 September 2013

RUMAH SAKIT

 1.    Pengertian Rumah Sakit
Dalam Kepmenkes RI No: 1204/Menkes/SK/X/2004Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, bahwa: Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, bahwa :

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.” Dan pengertian “Rumah Sakit umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

Menurut Darmadi (2008 : 1) menjelaskan bahwa Rumah Sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks.  Kompleksitasnya tidak hanya dari segi jenis dan macam penyakit yang harus memperoleh perhatian dari para dokter (medical provider) untuk menegakan diagnostik dan menentukan terapinya (upaya kuratif), namun juga adanya berbagai macam peralatan medis dari yang sederhana hingga yang modern dan canggih. Hal lain yang merupakan kompleksitas sebuah rumah sakit adalah adanya sejumlah orang atau personel yang secara bersamaan berada di rumah sakit, sehingga rumah sakit menjadi sebuah “gedung pertemuan” sejumlah orang/personel secara serempak, berinteraksi langsung ataupun tidak langsung mempunyai kepentingan dengan penderita-penderita yang dirawat di rumah sakit.

2.    Klasifikasi Rumah Sakit
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, bahwa Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit  berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan.

2.1 Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Fasilitas dan Kemampuan Pelayanannya

1.  Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik spesialis lain, dan 13 pelayanan medik subspesialis dasar, dengan jumlah tempat tidur minimal 400 buah.
2.  Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, 8 pelayanan medik spesialils lainnya, 2 pelayanan medik subspesialis dasar, dengan jumlah tidur minimal 200 buah.
3.  Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempuanyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, dengan jumlah tempat tidur minimal 100 buah.
4.  Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 pelayanan medik spesialis dasar, dengan jumlah tempat tidur minimal 50 buah.

2.2            Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Jenis
1.  Rumah Sakit Umum
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
2.  Rumah Sakit Khusus
Rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyekit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit,yang meliputi:
a.  Rumah Sakit Jantung
b.  Rumah Sakit Jiwa
c.   Rumah Sakit Kanker
d.  Rumah Sakit Ibu dan Anak
e.  Rumah Sakit Kusta
f.    Rumah Sakit Paru
g.  Rumah Sakit Telinga Hidung Tenggorokan
h.  Rumah Sakit Orthopedi
i.    Rumah Sakit Mata
j.    Rumah Sakit Ginjal
k.   Rumah Sakit Gigi dan Mulut
l.    Rumah Sakit Stroke
m. Rumah Sakit Ketergantungan Obat
n.  Rumah Sakit Penyakit Infeksi
o.  Rumah Sakit Bedah
p.  Rumah Sakit Bersalin
q.  Rumah Sakit Rehabilitasi Medik
r.    Rumah Sakit Kulit dan Kelamin

3.    Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menjelaskan bahwa rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.  Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2.  Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3.    Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan.
4.    Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.


sumber : KTI Hanna VG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar