Drs. Muchlis Adenan, M.Sc
Siti Kusumawati, SKM. Dipl IT. MIS
Moh. Ichsan Sudjarno, SKM. M.Epid.
Menurut
World Health Organization (WHO) diperkirakan 800 juta–1 milyar penduduk
terinfeksi Ascaris, 700–900 juta terinfeksi cacing tambang, 500 juta terinfeksi
trichuris. Di Indonesia penyakit cacing merupakan masalah kesehatan masyarakat
terbanyak setelah malnutrisi. Prevalensi dan intensitas tertinggi didapatkan
dikalangan anak usia sekolah dasar. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap
kejadian kecacingan selain faktor sosial ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor
lain seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan orang tua.
Disamping itu pemberantasan infeksi cacing tidak dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan pendekatan medis. Dibutuhkan juga dukungan pendekatan kesehatan
masyarakat seperti penataan kesehatan lingkungan, status gizi, higiene,
perilaku, sanitasi dan sosial ekonomi keluarga (http://docslide.us/documents/laporan-parasit-ke-3-sampel-tanah.html, 22 Mei 2016). Tanah tertentu merupakan media transit
telur cacing perut yang baik (Umar Fahmi, 2005). Prevalensi kecacingan antara 60- 80
% (Permenkes). Masalah kecacingan paling banyak ditemukan didaerah yang keadaan
sanitasinya buruk ( Nugroho, 1998). Berdasarkan pengamatan diwilayah praktik
kerja lapangan mahasiswa pada setiap tahunnya khususnya di RT 02 RW 05 Desa Herga
Manah, Kecamatan
Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi terlihat kondisi sanitasinya masih buruk
seperti masih banyak rumah tangga yang tidak mempergunakan jamban keluarga yang
sehat. Dengan demikian maka wilayah tersebut dapat dikategorikan tanahnya
banyak tercemar oleh telur cacing perut (Ascaris lumbricoides). Untuk membuktikan
adanya pengaruh pencemaran tanah oleh telur cacing terhadap kasus kecacingan di
pemukiman penduduk yang tinggal di RT 02,
RW 05 Desa Herga Manah Kecamatan Cikarang Timur,
Kabupaten Bekasi maka telah dilakukan penelitian. Judul penelitian adalah
Pengaruh Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Ascaris
lumbricoides terhadap kasus kecacingan di RT
02 RW 05 Desa Herga Manah, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, tahun 2016. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh
Pencemaran Tanah oleh Telur Cacing Ascaris
lumbricoides terhadap kasus kecacingan di RT
02 RW 05 Desa Herga Manah, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, tahun 2016?
Tujuan umum dari
penelitian ini adalah: untuk mengetahui Pengaruh
Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Ascaris
lumbricoides terhadap kasus kecacingan di RT 02 RW 05 Desa Herga
Manah, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi,
tahun 2016. Sedangkan tujuan khususnya adalah: untuk mengetahui proporsi
penderita kecacingan; jumlah sampel tanah positif ditemukan telur cacing; proporsi
lokasi titik sampel positif ditemukan telur cacing; dan pengaruh tanah yang
tercemar telur cacing Ascaris lumbricoides terhadap kasus kecacingan. Hipotesis
(Ho) dari penelitian ini adalah: tidak ada pengaruh tanah yang tercemar
telur cacing Ascaris
lumbricoides terhadap kejadian kasus kecacingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif, yaitu
bermaksud menganalisis pengaruh pencemaran tanah oleh telur cacing Ascaris lumbriocoides akibat tidak
menggunakan jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan terhadap kejadian
kecacingan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Oktober tahun
2016 di RT 02, RW 05 Desa Herga
Manah, Kecamatan Cikarang Timur,
Kabupaten Bekasi, tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh warga dan tanah yang berada di depan dan belakang dari seluruh rumah
yang berada di RT 02, RW 05 Desa Herga
Manah, Kecamatan Cikarang Timur,
Kabupaten Bekasi, tahun 2016 sebanyak 394 jiwa. Sampel dalam penelitian
ini adalah sampel penduduk/ warga dan tanah yang berada
di depan dan belakang dari seluruh rumah sebanyak 50 rumah dan sampel tinja
adalah 100 orang (setiap KK diambil dua orang) yang berada di RT 02, RW 05 Desa Herga Manah, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, tahun 2016.
Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan komputer untuk kemudian dilakukan pengelompokkan dan tabulasi
secara univariat dan bivariat. Analisa dilakukan secara analitik dengan
uji t menggunakan program SPSS.
Hasil
penelitian adalah : Proporsi penderita kecacingan sebanyak
78%; Jumlah sampel tanah yang ditemukan telur cacing sebanyak 58%; Pengaruh
tanah yang tercemar telur cacing Ascaris
lumbricoides terhadap kasus kecacing secara statistic berpengaruh secara
bermakna, yaitu P-value 0,036 atau < 0,05 dengan OR 5,33. Adapun sarannya
adalah: perlu dilakukan pembangunan jamban keluarga; Perlu dilakukan penyuluhan
tentang perilaku Hidup Bersih dan Sehat; Bagi warga yang positif menderita
kecacingan perlu lakukan pengobatan.
Kata kunci:
Kecacingan
Pencemaran tanah
Pembangunan jamban keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar